Senin (19/12/22), Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Bantul meyelenggarakan kegiatan penetapan Desa/Kalurahan Pamor Budaya. Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Ros-In ini, merupakan salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) Bupati pada RPJMD 2021-2026 dengan pengampu Dinas kebudayaan dan didukung Dinas Pariwisata, DP3APPKB dan DKUKMPP Kabupaten Bantul.
“Kata pamor diilhami dari sebuah tosan aji keris sebagai pusaka orang Jawa yang mengandung estetika, dan makna simbolik sebagai do’a kepada Sang Maha Pencipta untuk pencapaian kualitas hidup si pemilik keris. Keris diciptakan oleh seorang empu melalui proses fisik dan spiritual sehingga menghasilkan pamor yang indah dan penuh makna simbolik. ” kata Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Bantul, Nugroho Eko Setyanto, S.Sos, MM., dalam sambutannya.
“Desa Pamor Budaya itu adalah embrio untuk menuju Rintisan Desa Mandiri Budaya maupun Desa Mandiri Budaya, jadi diawal konsep Desa Mandiri Budaya dengan Paniradya Pati, apa ayang harus dilakukan Kabupatan/Kota untuk mendukung kesepakatan tercapainya Desa Mandiri Budaya. Maka Kabupaten Bantul kita tetapkan konsep Desa Pamor Budaya.” lanjut Bapak Nugroho.
Penetapan Desa/Kalurahan Budaya telah melalui beberapa proses tahapan. Tahap awal, dibentuk Tim Verifikasi yang kemudian melakukan verifikasi terhadap Desa/Kalurahan yang telah berpredikat sebagai Desa Budaya, Desa Wisata, Desa Prima dan Desa Preneur di Kabupaten Bantul. Dari Hasil verifikasi dilaporkan ke pada Bapak Bupati Bantul dan telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor: 592 Tahun 2022 tentang penetapan Desa/Kalurahan Pamor Budaya tahun 2022, Desa/Kalurahan tersebut antara lain: :
- Desa/Kalurahan Mulyodadi Kapanewon Bambanglipuro
- Desa/Kalurahan Gilangharjo Kapanewon Pandak
- Desa/Kalurahan Panggungharjo Kapanewon Sewon
- Desa/Kalurahan Sriharjo Kapanewon Imogiri
- Desa/Kalurahan Trimurti Kapanewon Srandakan
- Desa/Kalurahan Bangunjiwo Kapanewon Kasihan
- Desa/Kalurahan Sabdodadi Kapanewon Bantul
