Pelita Semesta merupakan penyajian dan penyebarluasan Informasi Data Sejarah melalui Website dan/atau Media Sosial.

Adalah aksi perubahan yang disusun  oleh Devi Puspitasari, Kepala Seksi Sejarah dan Permuseuman Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul. Informasi data sejarah yang akan disampaikan adalah tentang sejarah masa kolonial, khususnya cerita tentang pabrik gula yang ada di Kabupaten Bantul.

 

Pabrik Gula Gondang Lipuro atau Ganjuran,  didirikan tahun 1862 oleh Stefanus Barends dan Elisa Fransisca Wilhemilna Kathaus, saat ini hanya tersisa sisa bangunan dinding pabrik serta fasilitas pendukung seperti gereja, rumah sakit, dan sekolah.

 

Pabrik gula Padokan (De Volharding)  Didirikan tahun 1864 oleh George Weijnschenk. Saat gempa bumi 10 Juni 1867, bangunan pabrik rusak berat.

 

Pabrik gula Barongan, atau Mindi Didirikan sebelum 1867 oleh George Weijnschenk.

 

Pabrik Gula Pundong (Suikerfabriek Poendoeng) yang didirikan oleh Dorrepaal & Co. Pabrik Gula Pundong sudah beroperasi sebelum tahun 1879. Saat ini, bekas Pabrik Gula Pundong digunakan menjadi Pusat Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas.

 

Pabrik gula Kedaton Pleret Sudah ada sejak 1881. Pada masa Agresi Militer Belanda II, pabrik gula dibumihanguskan, dan saat ini tersisa saluran air pabrik. lokasinya kini menjadi lapangan Sultan Agung.

 

Pabrik gula Gesiekan, Didirikan 1897 oleh Klaring dengan nama Cultuur Maatschappij Gesiekan Id.en Magoewo. Saat ini digunakan oleh UPT Dinas Pertanian Provinsi DIY

 

Pabrik gula Wonotjatoor, Didirikan tahun 1905-1908 oleh NV Cultuur Maatschappij der Vorstenlanden. Pabrik gula Wonocatur setelah tutup tahun 1937 berubah fungsi menjadi pabrik beras. Tahun 1942 hingga kini beberapa kali berubah fungsi. Dan saat ini menjadi Museum TNI AU Dirgantara Mandala

 

Pabrik gula Bantool, nama Indonesia Djeboegan, dari awal berdiri merupakan pabrik gula. Didirikan 1861 oleh Wieseman dan Broese van Groesneau. Lokasi saat ini menjadi area sekolah dan perkantoran di selatan Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati.

 

Pabrik Gula Sedayu pada 1870 merupakan pabrik nila, kemudian awal abad 20 bangunannya dibeli oleh Cultuur Maatschappij der Vorstenlanden dan diubah menjadi perkebunan tebu dan pabrik gula tahun 1922.